MOMSMONEY.ID - Memasuki era endemi, industri pariwisata nasional semakin menggeliat. Jumlah wisatawan mancanegara melonjak. Kondisi ini turut meningkatkan kinerja industri penyedia tempat tinggal atau akomodasi yang hadir dalam bentuk aplikasi.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara hingga Agustus 2023 mencapai 1.132.638 kunjungan. Angka tersebut naik 68% dari Agustus 2022 yang mencatat 670.509 kunjungan.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan dari Januari higga Agustus 2023 mencapai 7.443.260 kunjungan. Jumlah tersebut meningkat 166,12% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 2.796.945 kunjungan.
Pasca pandemi, Travelio merasakan pertumbuhan jumlah penyewa dari seluruh tipe penyewa, mulai dari harian, bulanan dan tahunan. Tidak dipungkiri, membaiknya tren berwisata dan pertumbuhan tingkat konsumsi menjadi sentimen positif.
Jumlah penyewa harian tercatat tumbuh lebih dari 2,5 kali dibandingkan masa pandemi. Sementara, jumlah penyewa bulanan juga meningkat lebih dari 3,5 kali dibandingkan pada masa pandemi. Sedangkan, jumlah penyewa tahunan bertumbuh lebih dari 7,5 kali dibandingkan masa pandemi.
Di tengah kegiatan wisata yang melonjak, riset terbaru dari Oxford Economics menemukan terjadi perubahan perilaku berpergian. Sejak pandemi melanda, penyebaran destinasi wisata jadi menjauh dari kawasan perkotaan dan jangka waktu menginap jadi lebih lama karena peraturan bekerja yang lebih fleksibel (work from home).
Hendry Rusli CEO Travelio juga mengatakan sejak pandemi ia melihat ada kenaikan permintaan dari penyewa jangka menengah-panjang. Hal ini terjadi karena munculnya tren remote working. Kondisi ini tentunya menguntungkan bagi Travelio sebagai platform penyedia tempat tinggal.
Sementara, dari sisi pasokan properti yang dapat disewakan mengalami peningkatan. Hendry mengatakan sejak dari masa pandemi, tidak menghalangi Travelio untuk mengakuisisi dan menambah jumlah apartemen yang dikelola. "Kami secara cepat beradaptasi dan memanfaatkan berbagai acquisition channels seperti webinar," kata Hendry. Saat ini, unit yang Travelio kelola sudah mencapai lebih dari 17.500 properti. Angka tersebut naik sekitar 4.000 unit dari akhir 2019. Properti tersebut tersebar di 13 kota besar Indonesia.
Di tahun 2023, Travelio berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 27001 terkait manajemen keamanan informasi. Hendry mengatakan di tahun depan, Travelio akan terus berekspansi memperluas pasar secara geografis. Selain itu, Travelio juga berekspansi secara vertikal dengan masuk ke bisnis jual dan beli properti. Hal ini dilakukan untuk memperluas bisnis yang tidak hanya sebatas penyewaan, tetapi juga kepemilikan properti. "Selain itu, kami juga melihat adanya potensi untuk berinvestasi di bisnis yang bersifat komplementer," kata Hendry.
Selain itu, Travelio juga akan terus memonitor pengeluaran perusahaan dari sisi labour dan marketing, serta meminimalisasi biaya akuisisi. Hal tersebut dilakukan seiring Travelio yang juga akan memaksimalkan kepuasan tenants guna mendorong repeat users dan pertumbuhan organik. "Berkat usaha ini kami sudah mencapai profitabilitas (net profit before tax) selama 2 bulan terakhir dan sudah dalam jalur yang tepat menuju sustainability," kata Hendry.
Hendry menargetkan di akhir 2024 Travelio dapat mengelola lebih dari 25.000 properti. Sedangkan dari segi transaksi target pertumbuhan mencapai lebih dari 80% secara tahunan. Dari segi operasional, Travelio berencana untuk merambah properti di dua kota baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News