MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal pekan ini. Senin (18/4), IHSG naik 0,55% atau 39,76 poin ke rekor penutupan tertinggi 7.275,29 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penguatan IHSG ditopang oleh delapan indeks sektoral. Sektor barang baku melesat 2,62%. Sektor transportasi dan logistik melonjak 1,90%. Sektor properti dan real estat menguat 1,34%. Sektor kesehatan menanjak 1,23%. Sektor perindustrian naik 1,01%. Sektor infrastruktur menguat 0,91%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,31%. Sektor energi naik 0,19%.
Tiga indeks sektoral berakhir di zona merah. Sektor teknologi turun 1,48%. Sektor barang konsumsi primer melemah 0,19%. Sektor keuangan tergerus 0,10%.
Total volume transaksi bursa mencapai 24,34 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,80 triliun. Sebanyak 289 saham menguat. ADa 249 saham yang turun harga dan 155 saham flat.
Baca Juga: Jaga Silahturahmi, Berikut Tips Kompak ala Nisya Ahmad
Investor asing mencatat net buy Rp 694,15 miliar di seluruh pasar.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai bahwa penguatan IHSG di perdagangan hari ini cukup bervariasi dari berbagai sentimen global. Pertama, yakni perhatian pelaku pasar akan pernyataan The Fed, setelah sebelumnya inflasi meningkat 8,5% YoY, atau level tertinggi sejak 1981.
Fed Chairman, Jerome Powell dijadwalkan akan melakukan pidato pada pertemuan International Monetaray Fund (IMF) di Kamis minggu ini.
Disamping itu, penguatan IHSG juga didukung rilis data perdagangan internasional bulan Maret yang tercatat surplus. Sekedar informasi saja, capaian Ekspor Indonesia pada Maret 2022 mencapai US$ 26,50 miliar, tumbuh 44,36% secara (year on year/yoy). Komoditas utama yang mendorong ekspor tersebut adalah sektor pertambangan.
Baca Juga: Beli Pulsa dan Paket Data IM3 Pakai GoPay Cashback 50%, Simak Promonya!
Sementara itu nilai impor Indonesia bulan lalu adalah US$ 21,97 miliar. Tumbuh 32,02% dibandingkan Februari 2022 (month-to-month/mtm) dan 30,85% dibandingkan Maret 2021 (year-on-year/yoy). Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 4,53 miliar.
Kendati demikian, William melihat bahwa investor juga masih mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi di China serta rilis data industrial production yang akan dirilis pagi ini. Investor merespon negatif tren kenaikan harga komoditas berbasis energi, seperti minyak.
Pada perdagangan Selasa (19/4), William memproyeksikan IHSG bakal bergerak mixed cenderung menguat di rentang 7.150 sampai 7.300.
Baca Juga: Promo AW Restoran April 2022, Beli 2 Gratis 1 Sundae Coklat dan Stroberi Rp 25.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News