Keluarga

Hari Anak Nasional 2025, Pemenuhan Gizi Anak Jadi Sorotan

Hari Anak Nasional 2025, Pemenuhan Gizi Anak Jadi Sorotan

MOMSMONEY.ID -  Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 menjadi momentum untuk memperkuat komitmen terhadap pemenuhan hak anak, terutama dalam hal gizi yang memadai.

Dengan mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, perhatian terhadap kualitas tumbuh kembang anak kembali ditegaskan oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan pelaku industri.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA), Nani Hidayani, menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, pemenuhan gizi anak harus menjadi agenda prioritas sejak dini.

“Kami memiliki misi membantu meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya Ibu dan Anak di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Karena itu penting bagi orang tua untuk mendapatkan edukasi terhadap pilihan nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan anak,” ujar Nani dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (22/7). 

Ia menambahkan, pemenuhan gizi anak idealnya dimulai bahkan sebelum masa kehamilan, yakni sejak remaja. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa fase awal kehidupan merupakan masa krusial dalam perkembangan otak dan tubuh anak.

Baca Juga: Link Download Logo dan Poster Hari Anak Nasional 2025 Resmi dari KemenPPPA RI

“Gizi ibu hamil harus dipenuhi sejak awal, termasuk lewat pemenuhan zat gizi pada masa remaja. APPNIA juga sangat mendukung pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama,” katanya.

Setelah masa ASI eksklusif, anak perlu diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai standar gizi.

Nani menekankan pentingnya konsumsi makanan lokal bergizi seperti sayur, buah, telur, ikan, dan susu yang mencukupi kebutuhan protein dan mikronutrien.

Pemahaman ini, menurutnya, masih belum sepenuhnya dimiliki oleh banyak orang tua, sehingga edukasi terus diperlukan.

APPNIA juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktik pemasaran produk nutrisi sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk panduan dari WHO dan peraturan Kementerian Kesehatan serta BPOM.

Khusus untuk produk susu formula bayi usia 0–12 bulan, pengawasan internal diberlakukan secara ketat guna memastikan hak anak atas ASI tidak terganggu.

Dari sisi kebijakan publik, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut pemenuhan gizi menjadi bagian penting dari strategi perlindungan anak secara menyeluruh.

Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi menyatakan, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas tantangan yang dihadapi keluarga dalam pengasuhan anak.

“Kementerian tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.

Perayaan HAN tahun ini juga diarahkan untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap peran keluarga dalam membentuk generasi yang sehat, kuat, dan tangguh.

Selain pemenuhan gizi, aspek pengasuhan, perlindungan dari kekerasan, serta pendidikan karakter menjadi bagian integral dari upaya mencetak generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya: IHSG Terkoreksi Usai Reli 11 Hari, Cermati Saham yang Banyak Dijual, Selasa (22/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News