MOMSMONEY.ID - Eramet, grup pertambangan dan metalurgi global, menegaskan komitmen untuk terus mendorong praktik pertambangan berkelanjutan di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi sosial di bidang pendidikan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Eramet Bidik Investasi Tambang Nikel Baru di Sulawesi dan Papua
Pada 2024, Grup Eramet memberikan kontribusi sebesar 427,4 juta euro (sekitar Rp 8,1 triliun) bagi ekonomi lokal dan memberikan manfaat bagi lebih dari 61.000 orang di Indonesia, khususnya di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet mengatakan, Eramet sejak awal berfokus pada praktik pertambangan berkelanjutan. Usaha itu, katanya, terus diwujudkan lewat aksi nyata di berbagai negara operasional, seperti Gabon, Senegal, Norwegia, Kaledonia Baru, dan Argentina.
"Keberhasilan kami tidak hanya diukur dari pencapaian finansial, tetapi juga dari kontribusi yang kami berikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah operasional," ujarnya, dikutip Jumat (23/5).
Jérôme menuturkan, Eramet telah melakukan inisiatif sosial melalui program “Eramet Beyond for Contributive Impacts”. Program tersebut, kata dia, berfokus pada dua sektor utama di Indonesia, yaitu pendidikan dan pertanian berkelanjutan.
Di bidang pendidikan, Jérôme bilang, Eramet telah berkolaborasi dengan Yayasan Kitong Bisa Foundation Indonesia (KBF). Melalui kerja sama itu, Eramet meluncurkan program beasiswa untuk 42 siswa di kawasan Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.
Baca Juga: Bertemu Menteri Investasi, Eramet Akan Eksplorasi Tambang Baru di Sulsel dan Papua
Beasiswa diberikan melalui biaya pendidikan, tunjangan hidup, perlengkapan pendidikan, serta pelatihan keterampilan di berbagai bidang. Misalnya komunikasi, bahasa Inggris, dan literasi digital.
“Kami percaya dengan menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di wilayah Timur, kami membuka jalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif dan mampu menghadapi tantangan global,” tutur Jérôme.
Lebih lanjut, Eramet memberikan juga perhatian pada sektor pertanian. Ia bilang, Eramet telah bermitra dengan ClassM, sebuah konsultan yang berbasis di Perancis yang berfokus pada isu-isu dampak sosial dan ekonomi. Kerja sama dilakukan dengan studi pengembangan budidaya komoditas pala di Tidore dan Ternate.
Program ini, kata Jérôme, bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani kecil secara berkelanjutan, sekaligus memfasilitasi masuknya komoditas pala ke pasar ekspor.
Ia melanjutkan, hadirnya kolaborasi dan inovasi dengan komunitas lokal ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pihaknya dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Ia menyadari, untuk membuat perubahan yang signifikan, diperlukan sinergi dari semua pihak.
"Melalui kolaborasi dengan para mitra, kami dapat memperkuat dukungan kami untuk memajukan masyarakat setempat dan menciptakan lebih banyak peluang untuk masa depan yang lebih baik,” imbuh Jérôme.
Baca Juga: Antam (ANTM) Raih Penghargaan Appreciated Social ESG Report
Selanjutnya: Harga Terbaru Kambing Kurban 2025 di Jakarta untuk Idul Adha 1446 H
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News