Efek Pidato The Fed, IHSG Masih Bertenaga

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertenaga dan ditutup menguat pada perdagangan terakhir bulan Agustus. Mengutip data RTI, Selasa (31/8), IHSG menguat tipis 0,09% atau 5,4 poin ke 6.150,3 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penguatan empat sektor mampu menyokong IHSG. Sektor teknologi menguat 1,67%, sektor barang baku naik 1,01%, lalu sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,50%, dan sektor infrastruktur menguat 0,41%.

Sementara tujuh sektor lain berakhir di zona merah. Sektor dengan pelemahan terbesar yaitu transportasi dan logistik yang turun 1,09%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,63%. Sektor kesehatan melemah 0,51%. Sektor properti dan real estate juga tergerus 0,45%, sektor perindustrian turun 0,25%. Sektor keuangan dan energi ikut melemah masing-masing 0,13% dan 0,02%.

Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 23,36 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,83 triliun. Sebanyak 271 saham menguat, sedangkan 243 saham turun harga, dan 131 saham flat.

Baca Juga: Seberapa Menarik Saham Bukalapak?

Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki menilai, penguatan IHSG pada perdagangan hari ini tak lepas dari pernyataan Ketua The Federal Reserve Jerome Powell di Simposium Jackson Hole beberapa hari lalu. Dalam pidatonya, Powell ternyata tidak memberikan sinyal terkait rencana tapering dan malah kembali menegaskan bahwa lonjakan inflasi hanya bersifat sementara.

"Dovish-nya pidato Powell membuat semua bursa lebih bergerak menguat," papar Yaki.

Disamping itu, menurut Yaki, penguatan IHSG juga disokong pelonggaran aktivitas bisnis dan PPPKM di Jawa dan Bali. Hal ini membuat optimisme pelaku pasar akan pemulihan ekonomi sampai akhir tahun.

Dia memproyeksikan, besok, Rabu (1/9), IHSG masih akan berfluktuasi dan bergerak menguat di rentang 6.052 sampai 6.200. Namun, perlu diingat, pergerakan IHSG rawan profit taking di area 6.160 sampai 6.190.

Adapun saham-saham yang menarik untuk dicermati antara lain FREN, EMTK, ADRO dan MAIN.