MOMSMONEY.ID - Arti ghosting dalam bahasa gaul adalah hal yang sering ditanyakan oleh anak muda. Ghosting adalah perilaku menjauh atau tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa mengirimkan kabar baik melalui telepon, SMS, atau e-mail.
Kata ghosting memang akhir-akhir ini populer di kalangan anak muda. Dikutip dari Psycom.net, arti ghosting bisa digunakan dalam hubungan kencan jangka pendek, pertemanan, bahkan hubungan kerja.
Jadi, ghosting sama sekali tidak terbatas pada hubungan romantis jangka panjang. Alasan orang melakukan ghosting adalah menjauh dari suatu hubungan merupakan jalan keluar yang cepat dan mudah.
Baca Juga: Apa Itu Childhood Trauma? Simak Penjelasan dan Penyebab Trauma Ini
Sebab, dengan ghosting maka tidak perlu ada drama, tidak ada teriakan histeris, tidak ada pertanyaan yang diajukan, tidak perlu memberikan jawaban atau membenarkan perilaku mereka, tidak perlu berurusan dengan perasaan orang lain.
Namun, tentu saja perilaku ini akan merugikan pihak sebaliknya, yakni korban ghosting.
Sebab, bagi korban ghosting, mereka akan bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, alasan di balik sikap itu, apa yang salah dalam hubungan tersebut, apa yang salah dengan, dan bagaimana ghosting bisa terjadi.
Baca Juga: Apa Itu Ghosting dalam Bahasa Gaul? Ini Alasan Orang Melakukannya dan Cara Menghadapi
Alasan melakukan ghosting
Ada beberapa alasan seseorang melakukan ghosting atau menghilang begitu saja dari kehidupan orang lain.
Penelitian yang pernah ada telah melihat keterkaitan berbagai jenis kepribadian dengan pilihan untuk mengakhiri suatu hubungan atau perpisahan.
Baca Juga: 5 Tanda Hormon Progesteron Rendah pada Perempuan, Bisa Ganggu Siklus Haid Juga
Salah satunya, orang yang melalukan ghosting kemungkinan adalah seseorang dengan tipe kepribadian yang menghindar.
Selain itu, ada juga tipe kepribadian yang enggan untuk menjadi sangat dekat dengan orang lain karena masalah kepercayaan dan ketergantungan pada seseorang. Sehingga, mereka cenderung menggunakan ghosting untuk memulai perpisahan.
Penelitian lain menemukan, orang yang percaya pada takdir, yang berpikir bahwa hubungan adalah takdir sehingga ketika sebuah hubungan tidak berjalan, dia cenderung melakukan ghosting.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Mantan Menghubungi Kembali Setelah Putus
Cara menghadapi ghosting
Sementara itu, dirangkum dari laman Gramedia, berikut adalah cara menghadapi ghosting:
- Berusaha menenangkan diri dan menerima keadaan yang ada dengan ikhlas. Dengan merelakan hal yang sudah terjadi, pikiran kamu akan menjadi lebih tenang dibandingkan terus menerus memikirkan alasan mengapa di-ghosting oleh pelaku.
- Meneguhkan hati dan perasaan untuk tidak mencari tahu mengenai kabar dan keadaan pelaku. Seringkali ketika korban baru saja di ghosting, mereka akan mencari tahu kabar dan keadaan pelaku baik melalui sosial media maupun bertanya ke orang lain. Tenangkan diri dan fokus untuk melaksanakan aktivitas lain.
- Menghindari curhat melalui sosial media, hal ini dikarenakan kita tidak ingin orang lain diluar urusan permasalahan yang ada, karena hal tersebut hanya akan membuat kamu terlihat menyedihkan dan ingin mencari perhatian. Jika kamu memang ingin pelaku tahu betapa sakitnya hatimu, sosial media bukanlah tempat yang tepat.
- Menceritakan masalah kepada orang yang kamu percaya, dengan begitu kamu dapat meringankan beban yang ada pada diri kamu, namun pastikan orang yang kamu ceritakan merupakan orang yang kamu dekat dan percaya agar permasalahan tidak menjadi lebih besar.
- Tidak menyalahkan diri sendiri atas perbuatan orang lain, seringkali korban berpikir bahwa dirinya lah yang salah, namun kita harus tetap mengingat bahwa pelaku yang melakukan ghosting sadar akan perbuatannya dan konsekuensi dari perbuatan tersebut.
- Memulai dan mencoba berbagai rutinitas atau kesibukan baru yang dapat menjauhkan kamu dari memikirkan masalah yang ada. Dengan menyibukkan diri, kamu akan bisa melupakan masalah yang sedang terjadi, fokus pada hal-hal yang kamu sukai dan lakukan hal tersebut. Hindari melakukan aktivitas yang mengingatkan kamu pada pelaku ghosting karena hal tersebut hanya akan menyakiti dirimu.
- Meyakinkan diri bahwa semua akan berlalu dan masalah yang ada akan hilang dengan sendirinya. Seringkali, karena korban ghosting lagi dilanda dengan kesedihan yang besar, dia merasa bahwa dunianya telah hancur dan bingung harus bersikap apa lagi. Kamu tidak perlu merasakan hal tersebut, karena kesedihan itu hanya sementara dan pada akhirnya kamu akan bahagia kembali dengan hubungan yang lebih baik.
- Menjadikan kejadian ghosting sebagai pengalaman, dengan begitu kamu akan belajar bahwa memang tidak semua harus selalu bahagia dan ketika kamu menjalin hubungan baru kamu akan sadar bahwa ghosting merupakan hal yang buruk, sehingga kamu tidak melakukannya kepada orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News