5 Tips Mendapat Hibah untuk Usaha Sosial ala Pemenang DBS Foundation Grant Program

MOMSMONEY.ID - Simak tips mendapatkan hibah untuk usaha sosial menurut Pemenang DBS Foundation Grant Program di sini.

Merintis dan mempertahankan usaha sosial bukan perkara mudah. Namun, dukungan berupa hibah bukanlah hal yang mustahil.

Oleh karena itu, para penerima hibah DBS Foundation Grant Program membagikan beberapa tips untuk memperoleh pendanaan hibah dan dukungan holistik. Simak kiat-kiatnya di sini.

Buka peluang dengan berpikir out-of-the-box

Untuk memenangkan program hibah, penting untuk memiliki pendekatan yang inovatif dan visioner serta mempelajari strategi para pemenang sebelumnya.

Menurut Co-Founder & CEO JAVA FRESH Margareta Astaman yang menjadi penerima hibah DBS Foundation Grant Program 2024, bertukar pikiran dengan mentor, alumni penerima grant, maupun sesama pelaku wirausaha sosial dapat membawa kamu selangkah lebih maju.

"Setiap perjalanan menuju kesuksesan itu penuh tantangan. Wirausaha sosial harus berani berinovasi, mencoba hal baru, dan menggali potensi yang ada,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (30/5).

Tunjukkan impact-mu

Co-Founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy mengatakan, sebagai wirausaha sosial, dampak positif yang dirasakan masyarakat menjadi indikator utama dalam mengukur keberhasilan bisnis.

"Berangkat dari permasalahan yang mereka hadapi, kita harus bisa menyediakan solusi nyata yang mampu mengatasinya. Jadi, setiap langkah harus terencana dengan baik, agar impact yang diberikan bisa lebih luas dan berkelanjutan," tuturnya.

Dalam DBS Foundation Grant Program, beberapa indikator penilaian adalah model bisnis yang inovatif dan berkelanjutan, potensi untuk berekspansi, serta bagaimana wirausaha sosial dapat mendukung Indonesia.

Jaga arus kas positif

Founder & CEO MYCL Adi Reza Nugroho mengatakan, salah satu kunci penting untuk memenangkan dana hibah adalah kemampuan wirausaha sosial dalam menunjukkan alur keuangan yang sehat dan transparan.

Untuk mencapai hal tersebut, wirausaha sosial harus mampu secara konsisten menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari pengeluarannya setiap bulan. Ini mencerminkan operasional berjalan dengan sehat, sekaligus mampu menopang pertumbuhan.

"Transparansi keuangan bukan sekadar menampilkan angka cantik, tetapi juga bagaimana kita menjaga integritas bisnis. Ada baiknya kita wajib mencatat setiap transaksi, pengeluaran, dan pendapatan dengan cermat," ungkapnya.

"Dengan pengelolaan yang jujur, kita dapat menunjukkan bahwa bisnis ini berkembang dengan cara yang lebih berkelanjutan," imbuhnya.

Sebagai informasi, MYCL adalah wirausaha sosial yang menerima dana hibah dari program DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant pada 2016 dan 2018, memiliki misi untuk mengurangi limbah pertanian dan menjaga kelestarian ekosistem.

Yakinkan investor

Menurut Co-Founder & CEO GandengTangan Jezzie Setiawan, pemenang DBS Foundation Grant Program 2018 dan 2024, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh pencapaian yang diraih.

Kemampuan untuk menyampaikan gagasan secara jelas dan persuasif juga penting, sehingga dapat meyakinkan calon investor untuk mendanai program.

"Membuat calon investor untuk merasa terhubung dengan visi yang kita miliki adalah langkah yang krusial. Pada dasarnya, mereka ingin melihat dampak sosial yang dapat tercipta melalui dana yang mereka salurkan," saran dia.

"Ketika kita bisa menunjukkan keseriusan dalam menjalankan misi sosial, mereka akan lebih yakin untuk menjadi bagian dari upaya tersebut," tambahnya.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika mempresentasikan rencana bisnis di depan investor.

Yakni: kenali audiens supaya bisa memilih gaya berbahasa yang sesuai, susun poin pembicaraan dan perbanyak latihan agar tidak gugup, serta antisipasi pertanyaan yang mungkin ditanyakan dan siapkan jawabannya.

Awali dengan passion, dan pertumbuhan akan mengikuti

CEO Waste4Change M. Bijaksana Junerosano bilang, penerima dana hibah DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant 2021 mengatakan, ketulusan adalah fondasi utama.

Pelaku usaha harus memulai dengan niat yang tulus dan didorong oleh passion terhadap isu atau perubahan yang ingin mereka bawa.

Profit memang penting untuk memastikan roda bisnis terus berputar. Namun, profit adalah sarana, bukan tujuan utama.

"Ketika kita membangun bisnis dengan ketulusan, dampak yang kita ciptakan akan lebih terasa dan jauh lebih berarti. Bisnis yang lahir dari ketulusan juga dapat menginspirasi banyak orang untuk turut berkontribusi dalam perubahan positif, baik itu dalam skala kecil maupun besar," ujar Bijaksana.