MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini, Kamis (19/9), meski setelah The Fed melakukan pemangkasan bunga.
Analis CGS International Sekuritas Indonesia menyebutkan, keputusan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve memangkas bunga acuan sebesar 50 basis poin meyakinkan bahwa langkah tersebut dilakukan karena risiko kenaikan inflasi telah jauh berkurang, bukan karena ekonomi AS bermasalah. Hal ini diprediksi menjadi sentimen positif di pasar.
Sejatinya, sebagian besar pasar sudah berekspektasi pemangkasan bunga ini. FedWatch Tool milik CME sebelumnya memperkirakan peluang 65% bahwa The Fed akan memangkas bunga 50 bps pada pertemuan Rabu waktu setempat.
Kemarin Rabu (18/9), Bank Indonesia (BI) juga memangkas bunga acuan 25 bps menjadi 6%. Namun, IHSG gagal ditutup di zona hijau, dengan pelemahan 0,03% ke posisi 7.829. Asing masih mencatatkan pembelian dengan net buy Rp 931,34 miliar.
Sementara itu, terkoreksinya harga mayoritas komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif di pasar.
Analis CGS International Sekuritas memperkirakan, IHSG bergerak bervariasi cenderung menguat hari ini, dengan kisaran support 7.795/7.760 dan resist di 7.860/7.900.
Beberapa saham yang menjadi rekomendasi buy hari ini: BBNI, BBYB, CTRA, BSDE, ASII, AMRT.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya juga melihat, rekor baru pergerakan IHSG selama pekan pendek, semakin menunjukkan konfirmasi pola uptrend jangka panjang yang solid bagi pasar modal Indonesia.
Karena itu, IHSG berpeluang menguat pada perdagangan hari ini dengan rentang pergerakan 7.677 - 7.869.
Namun, perlu diingat bahwa tingkat risiko semakin meningkat sehingga bagi investor jangka pendek dan menengah ada baiknya tidak terlalu agresif dulu.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian," kata William.
Saham-saham yang menjadi pilihan Yugen Bertumbuh Sekuritas:
- TLKM
- BBRI
- UNVR
- BBCA
- ASRI
- PWON
- SMRA
- JSMR
- TBIG
Selanjutnya: Putra Mahkota: Arab Saudi Ogah Akui Israel Tanpa Negara Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News