MOMSMONEY.ID - Bayi sungsang merupakan kondisi ketika posisi kepala bayi dalam rahim berada di atas dan bokong/kaki berada di bawah pada usia kehamilan lebih dari 35 minggu. Kondisi ini bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Penyebab bayi sungsang memang belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada sejumlah faktor yang bisa menjadi alasan kondisi ini terjadinya bayi sungsang. Salah satunya adalah volume air ketuban yang terlalu banyak atau sedikit.
Namun, menurut American Pregnancy Association terdapat banyak kemungkinan risiko ibu hamil memiliki bayi dengan posisi sungsang. Adapun risiko penyebab bayi sungsang, di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Risiko Kehamilan di Atas 30 Tahun yang Perlu Anda Ketahui
1. Jumlah air ketuban
Posisi bayi jadi sungsang juga bisa terjadi karena jumlah air ketuban, baik terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Jika air ketuban terlalu banyak, bayi jadi terlalu sering berubah posisi, sedangkan air ketuban yang terlalu sedikit juga bisa membuat bayi sulit bergerak di dalam kandungan.
2. Letak plasenta
Plasenta yang letaknya menutupi rongga panggul dapat membuat kepala bayi jadi sulit untuk masuk ke arah jalan lahir, atau malah menjauhinya. Akibatnya, posisi kepala bayi jadi tidak tepat berada di bawah.
3. Miom
Posisi bayi juga dapat menjadi sungsang jika sang ibu mengidap miom pada rahimnya. Keberadaan benjolan miom itu akan membuat gerak bayi dalam kandungan terhambat.
4. Panggul ibu terlalu sempit
Tak hanya dari bayi, faktor dari bentuk fisik ibu juga bisa memengaruhi posisi bayi menjadi sungsang. Ibu dengan bentuk panggul yang sempit dapat membuat kepala bayi sulit memasuki jalan lahir. Jadi ketika ia bergerak, posisinya akan kembali berputar dengan bokong berada di bawah.
5. Terlilit tali pusar
Di dalam kandungan, bayi normalnya memang selalu aktif bergerak. Itulah sebabnya terlilit tali pusarnya sendiri adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Hal itu pun membuat bayi jadi sulit berputar di dalam rahim, sehingga posisi kepalanya jadi tidak bisa berada di bawah ketika sudah dekat waktu persalinan.
Baca Juga: Moms Hindari Naik Motor Saat Kehamilan, Kenali Risikonya!
Posisi bayi sungsang memang membawa cukup banyak risiko, baik untuk bayi itu sendiri maupun ibunya. Namun, risiko ini bisa diminimalkan dengan persiapan yang baik. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan secara berkala untuk memantau kondisi dan posisi janin.
Selanjutnya: Melahirkan Anak Pertama, Lebih Baik Bersalin Secara Normal atau Caesar?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News